Minggu, 29 Maret 2020

LEADERSHIP MENURUT SIRAJUDIN SAM'UNA


LEADERSHIP
Kepemimpinan
Kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan.
Tugas bertanya sesuatu yang belum.

Prospek Indonesia di masa depan
-          Ideologi 25 %
-          Politik  50 %
-          Ekonomi 35 %
-          Sosbud 25 %
-          Keamanan 35 %
Kepemimpinan interpreneurship
-          Pengetahuan
-          Keterampilan
-          Sikap Mental
Anda harus mengerti dan berorganisasi (administrasi).
Seorang pemimpin harus wibawa
Legislative power
Expower
Banyak teman

Maju atau tegaknya suatu Negara tergantung pemimpinnya.
Pengertian pemimpin seorang yang menjabat di suatu institusi dikarenakan status dan mempunyai wewenang.

Pemimpin sejati substansinya pemimpin. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi orang lain agar dia ikut kepada kita dan mau mengikuti secara lahir dan batin.
Seorang pemimpin harus mempunyai karakter dan keterampilan ;
-          Jujur
-          Mempunyai pandangan ke depan
-          Mempunyai keahlian sesuai bidang (kompetation)
-          Mampu mengambil keputusan dengan cepat, tepat dan benar,( making decision)
-          Harus mempunyai energi dan harus punya prestasi (do the best)
-          Memiliki rasa percaya diri dan keberanian
-          Mampu mengendalikan diri dalam krisis (do not panic)
-          Bertanggung jawab (Responsibility)
-          Harus loyal
-          Memiliki konsep, keahlian (skill)
-          Inisatif tinggi, memiliki mengarahkan
-          Kapan lembek dan kapan keras disesuaikan dengan sikon.

Pimpinan dan pemimpin sangat beda.
Hidup untuk berbuat.
Kepemimpinan sejati adalah sikap dan prilaku diikuti pengaruh didasari respek dan rasa hormat.

Kekuatan personil bukan kedudukan dan status kekuasaan, patuh dan takut, instruksi dan tekanan, posisi dan wibawa.

Sebelas kepemimpinan TNI
1.      Ketakwaan kepada Tuhan YME
2.      Ing ngarso sang taludo artinya memberi teladan kepada anak buah
3.    
 Ing madya mangun karsa artinya ikut dan menggugah semangat di tengah—tengah anak buah.
4.      Tut wuri handayani artinya mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anak buah.
5.      Waspada purba wisesa artinya selalu waspada, mennngawasi serta sanggung dan mampu memberi koreksi kepada anak buah.
6.      Ambek parana arta artinya dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan
7.      Pra saja artinya tingkah laku yang sederhana tidak berlebih-lebihan
8.      Satya artinya sikap loyal  yang timbal balik dari atasan kepada bawahan, terhadap atasan dan kesamping.
9.      Gemi nastisi artinya kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu yang benar-benar diperlukan.
10. Belaka artinya kemampuan kerelaan dan keberanian tindakan-tindakannya.
11. Legawa artinya kemauan, kerelaan dan keikhlasan.

Mengapa kepemimpinan ?
-          Penentu kecendrungan
-          Pengarah perjalanan bangsa
-          Pengurai kompleksitas persoalan
-          Pemberi solusi
-          Pendorong/motivasi
Kesuksesan suatu bangsa bukan hanya karena wilayah, banyaknya penduduk atau melimpahnya kekayaan alamnya melainkan karena para pemimpinnya yang berpikir benar dan melakukan langkah-langkah bersejarah.

Pandangan para ahli
-          banyak kepentingan sekarang
-          Indonesia terbelakang (krisis moral)
-          The right men in the right place.

Meskipun pemimpin bukan pakar

Indonesia abad 21 yang hendak dituju adalah Indonesia yang kuat dan maju dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat, budaya dan teknologi, persatuan dan harmoni sosial. Demokrasi dan politik order pertahanan dan keamanan dan peran internasional.

Pemimpin yang berwawasan kebangsaan adalah pemimpin yang tepat.
Wawasan kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa yang telah mengarah tentang diri.
NKRI mencakup Hankam, politik, ekonomi, sosial, ideologi.

Perang modern
-          Terkait infiltrasi
-          Cuci otak/dokrtin
-          Ideologi

Indonesia (a nation a making) adalah bangsa yang masih dalam proses pencarian jati diri (a nation a making). banyak kejadian yang tidak ada sebelumnya dan akan terus ada hal-hal baru yang harus disikapi dengan bijaksana.

Jangan selalu merasa istimewa

Cara pandang berwawasan nusantara belakangan ini sangat memprihatinkan bahkan bisa dikatakan sudah luntur dan hampir berada pada titik terendah pada diri anak bangsa ini. Nilai kebangsaan yang selama ini terpatri kuat dalam kehidupan bangsa yang merupakan pengewajantahan dari rasa cinta tanah air, bela Negara dan semangat patriotisme bangsa mulai luntur dan longgar bahkan hampir sirna.

Berkembang kesadaran etnis yang yang sempit berupa tuntutan merdeka.


“Sesungguhnya manusia yang paling dicintai oleh Allah pada hari kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah seorang pemimpin yang adil. Sedangkan orang yang paling dibenci oleh Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah seorang pemimpin yang zalim.” (HR. Tirmidzi)
Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya di neraka.” (HR. Ahmad)
 
by Sirajudin Sam'una 
kutipan dari berbagai sumber
 

Selasa, 03 Maret 2020

Biografi Sirajudin

Biografi Singkat Sirajudin

Nama saya Sirajudin anak keempat dari tujuh bersaudara. Saudara laki sebanyak 4 orang dan saudara perempuan sebanyak dua orang, nama ayah Sam’una H. Ndae, dan nama ibu Ramlah Abdurahman. Saya dilahirkan pada tanggal 10 April 1986 di Piong Sanggar, Desa Piong Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat, menikah dengan Nining Suryani, S.Pd. dan dikaruniai 2 orang anak. Anak pertama bernama Muhammad Rasyid Sirajudin dan anak kedua bernama Nurlailah Sirajudin. Dibesarkan oleh orang tua saya bekerja sebagai petani dan perkerja serabutan, diwaktu musin hujan bertani dengan komoditas pertanian sekarang yang ditanam adalah Jagung untuk satu kali setahun. Ibu saya hanya membuka kios kecil yang menjual sebahagian sembako. Lazimnya dibesarkan sebagai anak petani kami dididik untuk selalu sabar dan tidak mengenal menyerah. Seluruh saudara saya mulai dari Kakak yang pertama sampai terakhir sudah mengenyam pendidikan strata satu (Sarjana). Itu tercapai semua berkat keyakinan orang tua yang semua hanya menyandang pendidikan SD sederajat mempunyai keyakinan bila ada keinginan akan dipermudah oleh Tuhan (Allah SWT) dan betul mulai kakak saya yang kedua hingga terakhir dibiayai ketika itu pula rejeki atau pertolongan akan biaya kuliah dan hidup masing-masing kami sebagai anaknya datang tidak terduga. Adapun aktivitas atau kegiatan saya di saat tidak di kantor bercengkrama dan bersosialisasi dengan keluarga, teman dan lainnya seperti biasa normal layaknya sebagai makluk social lainnya yang mana kita tidak bisa hidup sendiri artinya kita saling membutuhkan satu dengan lainnya. Pendidikan saya dimulai dari SDN Inpres UPT. Piong tamat tahun 1998 letak sekolahnya sekarang Desa Oi Saro dengan melanjutkan ke SMPN 1 Sanggar tamat tahun 2001 letaknya di Desa Kore Kecamatan Sanggar. Setelah tamat di SMPN 1 Sanggar saya melanjutkan ke SMAN 4 Bima (sekarang SMAN 1 Sanggar) mengambil jurusan IPA dan tamat di tahun 2004 letaknya sekarang di Desa Sandue serta S1 di Universitas Muhammadiyah Mataram Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidiikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris selesai studi Tahun 2010 letaknya di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram. Pengalaman organisasi saya dimulai dengan sejak saya SMP saya dipercaya menjadi ketua kelas selama 3 tahun. Untuk di SMA saya hampir tidak pernah mengikuti organisasi atau kegiatan ektrakurikuler yang saya masuk sebagai pengurus. Setelah fakum di SMA tapi mendapat Beasiswa selama tiga tahun, pada saat saya masuk di Universitas Muhammadiyah Mataram itu pun tidak langsung mengikuti atau masuk organisasi kemahasiswaan. Baru pada semester ganjil di tahun berikutnya tepatnya semester 3 (tiga) saya masuk di organisasi kemahasiswaan yaitu Resimen Mahasiswa (Menwa). Tepatnya tahun 2005 dengan mendaftarkan diri serta mengikuti Pra Pendidikan Dasar Militer (Pradiksarmil) angkatan XXXV kedua yang dilaksankan oleh Skomenwa Rinjani dilaksanakan di Batalyon 742. Setelah  selesai Pradiksarmil itu saya di kepengurusan yang notabennya organisasi Menwa merupakan UKM di Universitas Muhammadiyah Mataram saya sudah dipercayakan sebagai Komandan Kompi Markas (Dankima). Saya juga sebelum menjadi komandan satuan yang definitif pernah dipercayakan menjadi Plt. Komandan Satuan 903 Jala Pamungkas Universitas Muhammadiyah Mataram. Di tahun 2007 saya terpilih menjadi Komandan Satuan melalui Musyawarah Resimen Satuan (Musmensat). Pada saat saya menjadi Komandan Satuanlah dilaksanakan Pendidikan Dasar Militer angkatan XXXV di Batalyon 742. Di tahun 2008 saya mengikuti Kursus Pelatih Nasional yang diadakan oleh Satmenwa Brawijaya Malang selama 10 Hari tempatnya di Rindam V Brawijaya. Adapaun pengalaman organisasi lain saya mengikuti pengkaderan di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di awal tahun 2016 tapi tidak begitu aktif namun setiap kegiatan baik pengkaderan atau kegiatan lain tetap berkontribusi. selain itu di Komisariat saya dipercaya memegang Ketua Bidang Hikmah, begitu juga di PC IMM Mataram dipercaya di Ketua Bidang Hikmah juga. Di tahun 2007 karena badan eksekutif dan legislatif mahasiswa dibubarkan di akhir tahun 2006, dibentuklah Dewan Presidium Mahasiswa yang kerja adalah menggantikan sementara fungsi BEM dan DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) yang tugas pokoknya adalah membentuk PUOK (Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan) yang mana karena berbagai banyak bentuk kepentingan sehingga baru disyahkan atau jadi di pertengahan tahun 2008. Posisi awal di DPM adalah Koordianator Pansus dan terakhir adalah Sekjen dan pada saat itu Ketua Umumnya adalah Rudi Arahman. Saat menjadi DPM saya mengikuti kegiatan Temu BEM NTB Raya tahun 2007 pelaksana BEM UNRAM dan di tahun 2008 mengikuti kegiatan FL2M  Se NTB yang diadakan oleh DPM UNRAM. sempat mendirikan KSR PMI Unit Universitas Muhammadiyah Mataram di tahun 2008, itu diawali ada undangan dari KSR PMI Unit Universitas Mataram jadi saya bersama satu rekan lainnya diklatsar. Sepulang dilklatsar di Unram saya bersama mahasiswa lainnya sering mengadakan rapat terkait pembentukan Unit KSR PMI di Unit Universitas Muhammadiyah Mataram. Jadi melalui beberapa kali rapat dan komunikasi intens disepakatilah pengurus pertama diajukan di Universitas Muhammadiyah Mataram yang saya di dalamnya oleh teman-teman dipercaya sebagai Ketua Umum untuk periode pertama. Dari sanalah KSR PMI Unit Universitas Muhammadiayah Mataram sudah mencapai angkatan 10 dilklatsarnya. Di tahun 2012 saya mengikuti KMD pramuka sebagai perwakilan dari SD Negeri Inpres Bontokape. Saya juga sempat mendirikan yayasan pendidikan yang namanya Yayasan Pendidikan To’a Salama Sanggar yang didalamnya saya dipercarakan sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan dari teman-teman pendiri. Alhamdulillah kami sudah membuka lembaga atau satuan pendidikan Non Formal yaitu Kelompok Bermain To’a Salama Sanggar dan LKP YPTS2. Pengalamanan Kepemiluan saya pernah menjadi pemantau Pemilu pada Pileg 2009 melalui Forum Rektor Indonesia. Di tahun 2009 dan tahun 2010 juga sering ikut jadi surveyor Konsultan Citra Indonesia (KCI) dan Pusat Studi Nusantara (PSN) anak perusahaan LSI Jenni JA untuk pilkada tahun 2010. H. Rudy Razak, Ces adalah mantan PR III di Universitas Muhammadiyah Mataram. Lazimnya masasiswa yang berhubungan dengan pimpinan kampus, awalnya kenal beliau adalah ketika saya mulai bergelut di organisasi kemasiswaan yang mana kita sering berkomunikasi antara satu dengan lainnya terutama saya menjadi Komandan Satmenwa 903/JP UMM. Adapun yang sering diutarakan ketika akan membahas atau mensosialisasikan progam kerja yang akan dilaksanakan beliau begitu menyemangati dan mendukung setiap program kerja dan ada kata-kata yang sering keluar dari mulut beliau adalah “tidak ada dusta diantara kita” ini terkait transparansi anggaran terutama anggaran kegiatan organisasi kemahasiswaan. Yang kedua adalah Sukarman, SH ketua Panwaslu Kota Bima ketika saya mengikuti seleksi Panwaslu Kabupaten/Kata Se NTB selalu beliau memberi motivasi kepada saya dan hampir yang lainnya hanya memberikan kata pesimis saya ketika itu posisi pendaftar baru. Beliau menceritakan awalnya beliau selalu diremehkan apalagi oleh incumbent yang posisi belaiu seperti posisi saya dan beliau lulus, namun saya bersyukur sebagai posisi PAW. H. Kamaludin, M.Pd adalah Dosen ketika saya berhubungan dengan beliau adalah lazim mahasiswa dengan dosen yang juga kami anggap sebagai orang tua di kampus adapun kata-kata yang masih saya ingat dalam menyampaikan mata kuliah pengantar pendidikan beliau menyampaikan kutipan “semakin tinggi pendidikan seseorang semakin sejahtera hidupnya”.
Yang menjadi anutan adalah tentu Nabi Muhammad SAW yang mana dari risalah beliau menjadi kepercayaan saya, yang beliau adalah manusia pilihan Allah yang diutus menjadi Nabi sekaligus Rasul. Sebelum menjadi nabi beliau sudah diberi gelar Al-amin yang artinya terpercara begitu juga beliau sebagai uswahtun hasanah sebaik-baiknya contoh karena akhlak dan pribadi beliau berdasarkan Al-Qur’an dan setiap sunnahnya menjadi hukum kedua setelah Al-Qur’an.